OSPEK berakhir dengan malam inaugruasi yang meriah. Aku jadi mahasiswa sekarang. Berhubung mahasiswa baru, rasanya jadi semangat 45 buat kuliah. Memang ternyata kuliah lebih enak ketimbang waktu sekolah dulu. Kalau sekolah dulu kita dipaksa seharian penuh di sekolah, sedangkan yang namanya kuliah cukup hadir waktu sesi kuliah yang bersangkutan saja. Satu sesi paling-paling satu setengah jam. Kadang sehari cuma satu-dua sesi. Kalau kuliah selesai, bisa langsung pulang. Baru kali ini rasanya enjoy mengikuti yang namanya kegiatan pendidikan. Sok banget kali ya.....
Awal-awal kuliah Maba dikelompokkan jadi kelas-perkelas. Sistem kredit semesternya juga pakai sistem paket. Artinya habis semester dua nanti baru boleh bebas ambil jumlah mata kuliah. Kuliah hari itu masih mata kuliah dasar, judulnya PENGANTAR HUKUM INDONESIA. (PHI). Kuliah baru mulai 15 menit lagi. Sambil menunggu, sesekali kuperhatikan ruang kuliah itu dari luar. Bagian depan ruang kuliah ada OHP atau proyektor untuk slide, di samping OHP tersedia mik pengeras suara. Jadi dosen nggak perlu teriak-teriak kayak orang stress waktu ngajar. White board yang tertempel di dinding depan masih menyisakan catatan kuliah sebelumnya. Di dalamnya berjajar rapi kursi-kursi kayu. Pada bagian pegangan kursi menempel semacam papan, sepertinya digunakan untuk alas menulis. Akhirnya Dosen datang, diikuti rombongan mahasiswa dibelakangnya. Aku terlalu santai. Begitu masuk ruangan hampir tak kebagian tempat duduk. Ah... untung masih ada yang kosong di bagian tengah.
“Permisi”, ujarku pada...... eh ini kan cewek rambut pendek yang ada di kelompok Kampret kemarin? Ternyata sekelas. Cewek berambut pendek itu hanya diam. Sok jaim dia. Cewek itu memakai kaca mata. Mukanya Oval. Matanya bagus. Sepintas mirip-mirip Nurul Arifin. Penampilan serta gayanya tomboy. Selama kuliah Aku sulit konsen ke materi. Otakku malah sibuk menerjemahkan kode gagal dari Kampret kemarin. Siapa sih namanya? Yang ketahuan cuma huruf I sama E. Siapa ya? Ine , Ile, Misye, Lile, atau...... ah padahal lumayan kalau tahu. Kan bisa buat bahan kenalan.
“Kamu temennya Kampret ya?”, Cewek berambut pendek itu bertanya dan menatap ke arah ku. Jantungku serasa hampir copot. Untung rasa senang itu membuat jantungku masih menempel erat.
“Eh iya, pantes perasaan pernah lihat, kamu yang satu kelompok sama Kampret OSPEK kemarin kan?”, Aku berusaha tetap cool, stay calm, and confident.
Cewek itu mengangguk, ”Iya, kemaren Kampret ketua kelompoknya. Aku yang jadi wakilnya”.
“Eh iya kenalan, Namaku Nung, boleh tahu namamu siapa?”, Tanganku seakan terulur dengan sendirinya
Sambil tersenyum cewek itu membalas uluran tanganku, “IKE”
Minggu, 20 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar