Sudah sehari semalam Makrab Universitas Jiwa Jaya berjalan, dan aku belum dapat satu kalipun kesempatan untuk bisa berdua dengan Ike, dan sepertinya perasaan hati manusia memang cuma bisa di rasakan oleh yang bersangkutan. Malam itu panitia mengadakan acara jalan-jalan malam, menyusuri medan dan area off road di seputar arena Makrab. Mungkin teman-teman kelompokku tidak ada yang tahu perasaanku malam itu. Perasaan yang terombang-ambing antara kecemburuan dan kegelisahan. Malam itu Aku lihat Edwin dan Ike begitu mesra memimpin barisan di depan. Bahkan Edwin sempat memanggul Ike saat melewati medan sulit. Perasaanku berkecamuk, tapi sebisa mungkin Aku berusaha cuek. Walaupun sulit Aku berusaha meyakinkan diri, bahwa yang kulihat pasti segera berlalu.
Dingin udara malam Kaliurang yang lembab membuat dada terasa makin berat. Aku coba konsentrasi dengan rute yang ditentukan panitia. Ella memegang ujung lengan jaketku dengan malu-malu, tidak sedikitpun mengajak bicara. Dibelakangku Nina mendekap tangan di dada, menahan rasa dingin. Farid cuek membiarkan Nina disampingnya, tanpa memberi bantuan yang berarti atau sekedar mengajak ngobrol. Teman-teman yang lain juga diam. Beberapa meter kemudian di depan ada lambaian senter, rupanya ada pos pemberhentian untuk istirahat sejenak.
“Temen-temen, mau istirahat ndak?”, logat jawa Edwin terdengar medhok. Entah kenapa semua diam.
Beberapa saat Edwin memperhatikan teman-teman kelompoknya. Mungkin karena tidak mendapat jawaban Edwin menanyai Ike, ”Kamu capek ndak? Mau brenti po?”. Ike menggeleng. Aku memilih menundukkan wajah, perasaan cemburu yang menjengkelkan itu tiba-tiba muncul lagi.
“Lebih baik terus saja, kelamaan diam malah bikin kita tambah kedinginan”, Nina buka suara, sedikit ketus.
Kakak-kakak panitia yang ada di pos pemberhentian itu bilang rutenya kira-kira masih dua kilometer lagi. Edwin memutuskan jalan terus. Aku minta Farid berganti pasangan. Nina tersenyum tipis waktu Aku menggantikan Farid disampingnya. Tanpa malu-malu kugandeng tangannya.
“Hati-hati”, bisikku pelan. Nina diam saja, hanya mempererat genggaman tangannya. Beberapa kali kuperhatikan Nina sering menghela napas panjang, seakan mengeluh karena ada beban berat di dadanya.
“Kamu capek Nin?”, Aku coba ajak dia bicara.
Nina menggeleng keras, lalu menghela napas lagi. Kali ini dengan tarikan yang panjang.
“Something in your mind?”, Aku coba menebak.
“Maybe it's just my feeling.....”.
“About someone? Or something?”.
“Someone”, desah Nina
“If you don't mind, would you share it with me?”.
Nina terdiam beberapa saat, seperti mengumpulkan kekuatan untuk mengeluarkan kata-kata.
“Honestly, Aku kurang begitu suka Ike”.
Aku sempat agak terkejut,”Why?”.
“Mungkin dia tau yah aku sedikit tertarik sama Edwin. Aku sebetulnya bingung juga tentang perasaanku. Bisa jadi perasaan ini cuma pelarian. Soalnya aku baru pisah dari cowokku di Kalimantan. Setiap kali Ike ngobrol sama aku atau temen-temen kelompok ini, entah kenapa rasanya kalimat-kalimatnya nyinyir. Kata-katanya seperti nyindir aku. Seolah-olah dia mau tunjukkan aku berambisi buat jadi wakil ketua kelompok ini, biar aku bisa dekat Edwin. Seperti seakan-akan Aku mau rebut Edwin dari dia, but in the end i hope it's just my feeling and i wrong about it”, Nina bercerita setengah berbisik. Nung langsung paham pokok persoalannya.
”Mungkin kita cuma iri Nin, karena kita kurang beruntung bisa menemukan orang yang kita cari di tempat ini”.
“Mungkin juga yah Nung. Eh... kamu jangan bilang siapa-siapa ya Nung, this is our secret”, Nina mendekatkan telunjuknya di bibirnya.
“You can count on me”.
”Oh yea? Give me one reason, to make me trust you”.
Aku mendekatkan mulut ke telinga Nina lalu berbisik,” I tell you my secret, Aku suka Ike”.
Senin, 21 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
hmm,,sabar2,mas. mgkin blum saat ny kmu dket sama Ike. biarin aj dlu dia sama edwin. ntar lama kelamaan dia jg sadar ko klo ada kmu,,org yg lbh sayang sama dia! hohohoho,,tp jgn kelamaan ngebiarin mreka jg,,cz cnta itu g bs nunggu,,bahaya klo kmu smpe keduluan sama edwin! cie cie,,ngeri bgt si komen ny,,hahaha
hahahah,,salah y,mas..ok2,,ak ikutin critany. kejutan2 kya gmana si yg dimaksud sama m nanung yg ktany pngen setenar J.K.Rowling ini?hwe..
smangat2! ikut sneng jg klo akhirny m nanung tenar.syapa tau novel ny bisa dipilemin,,kya AAC ny Kang Abik,,hohohoh
Posting Komentar