Mbak Bintang ketua seksi P3K sudah hampir menyerah. Gadis manis berkulit putih itu sedari tadi sudah coba menenangkan orang-orang yang kesurupan. Hasilnya nihil. Orang-orang yang mengaku punya iman kuat, baik itu dari peserta maupun dari panitia sudah diperintahkan membantu, tapi belum bisa mengatasi keadaan. Malah yang jadi korban sepertinya tambah banyak. Keadaan ruang P3K benar-benar panik luar biasa, seperti UGD rumah sakit di waktu perang. Mbak Wiad tampak membaca ayat-ayat penangkal hantu dari agama Hindu. Mas Kristian sedari tadi menyebut dalam nama Yesus berulang-ulang, sampai keringatnya membanjir. Mas Wen mencoba menangkal kesurupan dengan menempelkan tasbih Budha di kening orang-orang yang kesurupan, tapi rupanya cara-cara itu belum cukup manjur untuk membuat kesurupan massal mereda.
Yang agak manjur mungkin cuma caranya Mas Anok. Padahal Mas Anok memakai cara yang agak nyeleneh. Dirinya hanya melipat kertas yang sudah ditulisi tulisan arab menjadi kipas kecil, lalu kipas itu dipukulkan ke badan orang yang mengalami kesurupan sambil berteriak-teriak.
“Hei BAJINGAN kamu !!! Ayo keluar !!! Pergi sana yang jauh, BANGSAT !!!! “, teriak Mas Anok berulang-ulang. Setelah dipukul kipas kecil itu, korban kesurupan tampak melemas. Satu jam 15 menit kemudian kesurupan massal baru bisa reda.
Minggu, 27 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar